Motivasi untuk tafakur dan bersyukur

Haruskah kuhentikan langkah diriku 

Membiarkan asa membias pergi dan berlalu
Agar semua berjalan dengan ketidaktahuanku
Biar sukma lara usai membelenggu
Tanpa tinggalkan bekas, agar aku tak malu

Akan tetapi keraguan menyergapku
Menerjang pikiran menghujam bagai benalu
Semburat wajah tua selalu membayang dibenakku
Ialah sebagai pembakar semangatku
Dengan doanya melantun pilu, mengiringi setiap langkahku

Terus kutatap hari yang semakin melaju
Tanpa mempedulikan aku yang tertinggal jauh
Helaan napasku kian tersengal dengan beban dibahuku
Hari tak mengubris tanpa ragu
Terus melaju tanpa menoleh kearahku

Ingin rasanya kuteriak sambil melempar batu
Kulepaskan semua amarahku
Agar dunia tahu betapa sengsaranya aku
Kubiarkan saja suara-suara sumbang menghujatku
Tanpa aku peduli dengan akhir kelakuanku

Namun selalu saja pikiran itu menjauh dariku
Membuatku antara bersyukur dan malu
Jangankan orang disekelilingku
Aku sendiri bingung dengan kelakuanku
Ada baiknya aku tafakur dahulu

Ya Tuhanku ampuni aku
Yang selalu mengecewakan Mu
Dengan ini aku sebagai hamba Mu
Memohon meminta kesempatan didalam hari yang baru
Aku ingin mengubah cerita yang telah tertulis dahulu

Ijinkan aku membahagiakan diriku
Tetapi Engkau pasti tahu Tuhanku
Seraut tua itulah tujuan asaku
Maka dari itu, kabulkan permintaanku
Yang tidak banyak karena sesungguhnya aku
malu kepada

Diakhir luahan hatiku
Dengan segenap jiwa dan ragaku
Seridhanya atas keimanan hanya kepada Mu
Aku aminkan doaku

AAMIIN YA RABBAL ALLAMIN

Tweet