Obrolan, hutang piutang antara si bapak dan si rentenir


Seorang bapak terperangah kaget ketika seseorang menyapa nya
Lalu orang tersebut keheranan, dan bertanya
Mengapa bapak sampai kaget begitu saya sapa?
Lalu sambil menarik nafas lega, si bapak menjawab
Saya kira orang yang mau memukul saya
(sambil tertunduk sedih)

Lalu si penyapa balik terperangah, dan kembali bertanya
Saya tidak mengerti yang bapak maksud, ada apa pak?
(si bapak menerawang menatap ke atas)
Lalu menjawab, saya sedang berhutang uang dengan seseorang
Saya kira kamu adalah dia, maafkan saya
(kembali menunduk dengan pilu)

(si penyapa duduk di samping si bapak, lalu bicara) 

Bapak tidak perlu minta maaf, yang harus minta maaf itu justru saya 
Maafkan saya kalau sudah membuat bapak kaget
Si bapak geleng-geleng sambil senyum sekilas 

Lalu orang tersebut kembali bertanya
Memangnya ada orang yang berusaha memukul bapak? 


Ya! itu orang yang punya piutang itu
(jawab si bapak lemas) 

Si penyapa menepuk bahu si bapak dengan simpati 
Lalu kata nya, oh begitu... ya sudah bapak kembalikan uang dia
Berapa yang bapak pinjam ke dia?
(si bapak kali ini terperangah agak beda, tidak bicara)

Lalu si penyapa terus bicara,
Bapak tidak usah khawatir, sebutkan saja berapa yang bapak perlukan
Lalu si bapak menjawab juga dengan agak berbeda
Saya berhutang tidak banyak,
tidak usah repot-repot, Insya Allah saya bisa kembalikan uang dia itu
(sambil mau beranjak pergi) si bapak kembali berkata

Terimakasih banyak untuk tawaran kamu
(si penyapa berusaha agak memaksa) lalu berkata
Mengapa bapak menolak bantuan saya?
Sudah pak, saya bantu ya! tidak usah sungkan-sungkan 

Lalu si penyapa mengeluarkan dompet dari dalam tas nya
Kembali berkata, ayo berapa bapak?

Si bapak menatap si penyapa dengan tatapan biasa-biasa saja
Lalu berkata, saya jauh lebih takut kalau berhutang sama kamu
Itu orang yang uang nya saya hutangi dengan cuma-cuma saja mau memukul,
(si bapak sepertinya mau lanjut bicara, tetapi di urungkan nya) 

Saya mau selekasnya pulang, (kata si bapak) lalu melanjutkan
Saya sangat takut tergoda pada tawaran kamu. 

0 Response to "Obrolan, hutang piutang antara si bapak dan si rentenir"

Post a Comment

Saya sangat menghargai siapapun yang bersedia memberi komentar.
Berupa: kritik, saran, pembelajaran, kepada Saya yang Harus Masih Banyak Belajar ini. Saya yakin, Anda dapat menjadi Guru Terbaik Saya.

Di sini, Saya akan mentaati semua ketentuan/peraturan.
Sama seperti Anda. Terimakasih.