Pada penilaian pertama seseorang akan sesuatu yang dia sukai lebih cenderung fokus dengan keadaan luar, ketimbang menilai kualitas sesungguhnya. Begitupun dalam menilai seseorang, lebih terpukau atau kagum menilai sisi luar dari pada sifat atau kemampuan sejati nya. Itu tidak lain karena masih sempitnya pandangan hidup atau wawasan dalam menyukai seseorang. Inilah yang sering dimanfaatkan orang atau kelompok tertentu menguasai keadaan.
Keadaan bisa terkendali dalam kemauan yang tidak jarang justeru merugikan orang yang menyukai atau mengagumi. Namun anehnya, orang bersangkutan tidak menyadari sama sekali kalau dia sedang dimanfaatkan, dalam kepentingan yang tidak mempedulikan kepentingan dia sendiri. Bisa dikatakan orang yang tidak tahu apa-apa seakan hebat dalam menilai seseorang.
Sungguh suatu keadaan yang menurut saya sangat menyedihkan. Terlebih-lebih tidak sedikit orang yang menyukai atau mengagumi seseorang karena faktor ikut-ikutan. Bila ini sudah terjadi sungguh sama menyedihkannya, betapa tidak seseorang yang seharusnya mempunyai pandangan hidup sendiri dalam menentukan sikap, ternyata hanya bisa jadi manusia yang menempelkan kepribadian nya pada kelakuan orang lain.
Uraian saya di atas akan sangat sulit sekali di fahami oleh orang yang berciri-ciri seperti yang saya paparkan. Akan tetapi bila Anda memahami, apa lagi dengan mudah mengerti dengan yang saya maksud di atas, berarti Anda tergolong orang yang mempuyai wawasan luas dalam mencerna suatu bacaan dalam situasi keadaan yang di dalamnya Anda akan tahu makna sesungguhnya dari uraian saya tersebut.(My)
0 Response to "Menilai kemampuan sejati seseorang dengan kepribadian sendiri "
Post a Comment
Saya sangat menghargai siapapun yang bersedia memberi komentar.
Berupa: kritik, saran, pembelajaran, kepada Saya yang Harus Masih Banyak Belajar ini. Saya yakin, Anda dapat menjadi Guru Terbaik Saya.
Di sini, Saya akan mentaati semua ketentuan/peraturan.
Sama seperti Anda. Terimakasih.