Kalau dipikir-pikir betapa semakin susahnya hidup sekarang ini. Biaya kebutuhan pokok harganya sangat melonjak naik. Sedang penghasilan masih begini-begini saja. Sangat miris hati ini bila kepala sudah sakit, karena semakin kesulitan mengatur pengeluaran perharinya. Mau marah rasanya salah, lagi pula mau marah pada siapa?. Terlebih-lebih kemarahan bukan jalan agar lepas dari himpitan ekonomi sekarang ini. Mengeluh juga rasanya tidak kalah salah, karena bukankah Tuhan melarang umat Nya terlalu gampang mengeluh.
Hanya di simpan di dalam dada kepedihan ini rasanya, sangat tidak tertahankan. Mau berteriakpun sudah pasti tidak akan ada penyelesaiannya. Malah orang-orang akan memandang negatif, bahkan buruk kepada kita. Andai ada sedikit kemudahan mencari lapangan pekerjaan, tentulah tidak separah ini keadaan diri dan keluarga. Andai pendapatan lebih besar dari pada pengeluaran, tentulah hati ini akan ada ketenteraman, terlebih lagi keluarga akan bahagia, meski masih dalam tarap hidup sederhana. Namun apalah daya, keadaan ini ibarat makanan yang di sumpelkan ke dalam mulut dengan rasa tidak enaknya dan sangat susah untuk dikunyah.
Setelah dipikir-pikir, jalan terbaik adalah berserah pada Allah Subhanahu Wa Ta'Ala. Dan tentu saja sambil terus berdoa dan ikhtiar sesuai dengan kemampuan diri. Agar kiranya Allah memberi keadilan yang seadil-adilnya atas keadaan ini. Biarlah Allah yang bertindak dengan segala Kuasa Nya, karena Allah Maha Adil. Keadilan Allah tidak hanya ditemui atau dirasakan umat Nya di dunia, namun juga pastinya di akhirad!.
SEMOGA KEDEPANNYA AKAN LEBIH BAIK
SEMOGA KEDEPANNYA AKAN LEBIH BAIK
#TidakBerhentiBerharap
(My)
(My)
0 Response to "Suara hati kepedihan dari para insan"
Post a Comment
Saya sangat menghargai siapapun yang bersedia memberi komentar.
Berupa: kritik, saran, pembelajaran, kepada Saya yang Harus Masih Banyak Belajar ini. Saya yakin, Anda dapat menjadi Guru Terbaik Saya.
Di sini, Saya akan mentaati semua ketentuan/peraturan.
Sama seperti Anda. Terimakasih.